Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, dimana sekitar 37% anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting. Stunting dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak, serta meningkatkan risiko terkena penyakit kronis di kemudian hari. Untuk itu, pentingnya pencegahan faktor risiko pada penanganan stunting menjadi hal yang sangat vital.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan stunting antara lain adalah gizi buruk, infeksi kronis, lingkungan yang tidak sehat, akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan, serta kehamilan yang tidak sehat. Oleh karena itu, pencegahan faktor risiko ini harus dilakukan sejak dini, baik pada masa kehamilan, saat kelahiran, maupun pada masa tumbuh kembang anak.
Pada masa kehamilan, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan gizi yang cukup dan seimbang, serta melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Selain itu, ibu hamil juga perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, serta menghindari konsumsi alkohol dan merokok yang dapat membahayakan janin.
Setelah bayi lahir, perawatan yang baik juga sangat penting untuk mencegah stunting. Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, memberikan imunisasi lengkap, serta memastikan bayi mendapatkan gizi yang cukup dan seimbang merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting.
Selain itu, lingkungan yang bersih dan sehat juga memegang peranan penting dalam mencegah stunting. Memastikan akses air bersih, sanitasi yang baik, serta menghindari paparan zat berbahaya seperti asap rokok, polusi udara, dan limbah industri dapat membantu mencegah stunting pada anak.
Pentingnya pencegahan faktor risiko pada penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan. Melalui kerjasama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat terus menurun dan anak-anak dapat tumbuh sehat dan cerdas.