Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap risiko defisiensi vitamin. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti penurunan daya serap nutrisi, penurunan nafsu makan, dan gangguan pada sistem pencernaan. Defisiensi vitamin pada lansia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti osteoporosis, penyakit jantung, dan gangguan pada sistem saraf.
Salah satu vitamin yang sering mengalami defisiensi pada lansia adalah vitamin D. Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh. Defisiensi vitamin D pada lansia dapat menyebabkan osteoporosis, penurunan kekuatan otot, dan risiko terkena berbagai penyakit infeksi.
Selain itu, lansia juga rentan terhadap defisiensi vitamin B12. Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf. Defisiensi vitamin B12 pada lansia dapat menyebabkan anemia, gangguan pada sistem saraf, dan kelemahan otot.
Untuk mencegah risiko defisiensi vitamin pada lansia, sangat penting bagi mereka untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral. Beberapa sumber makanan yang baik untuk mencegah defisiensi vitamin pada lansia antara lain susu, telur, ikan, daging, sayuran hijau, dan buah-buahan.
Selain itu, lansia juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui jenis suplemen vitamin yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh lansia.
Dengan mencegah risiko defisiensi vitamin pada lansia, diharapkan kesehatan mereka dapat terjaga dengan baik dan mereka dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih lancar. Jaga pola makan dan kesehatan tubuh Anda, waspadai risiko defisiensi vitamin pada lansia!